Terima kasih atas kunjungan Anda, kami menyajikan berbagai informasi terkini tentang CSR...

20 Juni 2010

XL Kembali Gelar CSR untuk Sekolah

. 20 Juni 2010
0 komentar

BANJARMASIN - Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT XL Axiata Tbk (XL) kembali menggelar Komputer untuk Sekolah (KuS) guna mendukung pemerintah dalam mensosialisasikan program lab komputer di sekolah.

VP Region XL Jabodetabek Kalimantan Dedi Sirath menegaskan KuS diperuntukkan bagi sekolah-sekolah yang membutuhkan pengenalan Teknologi Informasi Komunikasi terutama teknologi computer, tapi sulit mendapatkan akses atau sarana komputer. "Tahun lalu, XL memberikan komputer ke 62 sekolah dan taman baca. Untuk tahun ini program KuS XL memasuki tahun ke 2 dan komputer akan diberikan ke 60 sekolah di 9 area yakni Jabodetabek, Kalimantan Selatan, Surabaya, Sidoarjo, Semarang, Kendal, Kudus, Belitong, Palembang, Lombok, dan NTT," tutur Dedi Sirath.

Tahun ini XL juga menggandeng beberapa mitra untuk KuS, yakni PT Sentra Indologis Utama, PT Sun Microsystem, PT Huawei Tech Investment, serta Yayasan Nurani Dunia.
"Saat ini XL sudah menyelenggarakan acara pengenalan program KuS untuk para kepala sekolah dan guru dari beberapa sekolah di Jabodetabek dan Banten sekaligus penyerahan secara simbolis perangkat komputer kepada perwakilan sekolah di kedua daerah tersebut," terang Dedi.
Pengenalan program KuS ini dalam waktu dekat ini selanjutnya juga akan dilakukan di daerah lainnya seperti Kalimantan Selatan, Surabaya, Sidoarjo, Semarang, Kendal, Kudus, Belitong, Pelembang, Lombok, serta NTT.(mey)

http://www.radarbanjarmasin.co.id/index.php/berita/detail/39/1694

Klik disini untuk melanjutkan »»

17 Juni 2010

Bedah Rumah pun Jadi Pilihan Wujud Program Corporate Social Responsibility

. 17 Juni 2010
0 komentar


JARUM jam menunjuk pukul 10.00. Sekelompok pria berambut cepak dan berbaju loreng terlihat sibuk memasang keramik di sebuah rumah beralas tanah di Desa Wringinanom, Kecamatan Wringinanom.

Tidak hanya di rumah itu, kegiatan serupa juga dilakukan di beberapa lokasi lain. Bentuknya berbeda. Rumah yang berdinding gedek diganti dinding batu bata dan disemen.

Ya, seperti itulah konsep bedah rumah yang saat ini digarap Kodim 0817 Gresik bersama PT Arwana. Program tersebut merupakan realisasi CSR perusahaan itu. Program tersebut berlangsung pada 11-30 Juni.

Lokasi yang dipilih adalah Desa Wringinanom dengan pertimbangan kedekatan dengan lokasi perusahaan. ''Konsep bedah rumah itu tidak seperti yang sudah ada,'' kata A Sun F.S., wakil PT Arwana.

Dalam merealisasikan program tersebut, perusahaan itu bekerja sama dengan Kodim 0817 Gresik serta aparat pemerintahan di sana. Selain membantu pelaksanaan program di lapangan, para tentara itu bisa mempercepat penyelesaian program tersebut. ''Total, kami menyiapkan 60 personel, baik dari kodim maupun koramil-koramil di sekitar sini,'' jelas Dandim 0817 Gresik Letkol Inf Achdwiyanto Yudi Hartono.

Meski berlabel bedah rumah, pelaksanaan program itu tidak seperti acara-acara bedah rumah di televisi. Total, ada 20 rumah di desa tersebut yang dipilih. Pemilihannya juga tidak asal-asalan. Hanya rumah yang belum beralas tegel atau yang masih berdinding gedek (anyaman bambu) yang ''dibedah''.

Rumah yang mendapat jatah program itu tidak dibongkar total. Rumah yang belum beralas tegel dipasangi keramik. Demikian juga, rumah gedek diganti dinding tembok. Tidak hanya rumah, sebuah masjid di desa tersebut juga direhab. Perusahaan itu juga membangun beberapa infrastruktur yang belum dimiliki desa. Salah satunya, plengsengan sepanjang 700 meter plus pavingisasi jalan.

Tugas personel kodim tak sebatas membantu pekerjaan. Mereka juga mengoordinasi warga untuk ikut dalam kegiatan tersebut. Instansi itu juga memberikan masukan kepada perusahaan-perusahaan untuk mengarahkan konsep CSR yang pas direalisasikan. ''Sebab, saat ini, bentuk CSR yang paling baik memang lewat program. Tentu harus disesuaikan dengan wilayah masing-masing,'' kata Achdwiyanto.

Dijadwalkan, program tersebut selesai pada 23 Juni nanti. ''Setelah itu, kami menyiapkan program-program lain. Khusus untuk bedah rumah, kami targetkan bisa berlangsung tiap tahun. Dengan demikian, tidak ada lagi rumah-rumah di wilayah perusahaan kami yang tidak berkeramik,'' tegasnya. (ris/c5/ruk)
http://www.jawapos.co.id/halaman/index.php?act=detail&nid=140017

Klik disini untuk melanjutkan »»

Kemenbudpar Imbau Perusahaan Salurkan "CSR" ke Museum

.
0 komentar

Jakarta - Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata mengimbau perusahaan swasta supaya tidak ragu untuk mulai menyalurkan dana "corporate social responsibility" ke museum.

"Saya kira banyak hal yang bisa ikut mendorong sektor swasta untuk terlibat dalam revitalisasi dan pelestarian museum," kata Dirjen Sejarah dan Purbakala Kemenbudpar, Harry Untoro, di Jakarta, Kamis.

Harry Untoro mengatakan, pihaknya sudah beberapa kali mengimbau sejumlah perusahaan menyalurkan CSR untuk revitalisasi museum karena museum merupakan ruang publik milik bersama yang menjadi tanggung jawab bersama dalam pemeliharaannya.

Pihaknya berharap revitalisasi museum tidak sekadar menjadi tanggung jawab pemerintah pusat.

"Harus ada kesadaran bersama untuk memelihara museum, baik dari pemerintah daerah maupun sektor swasta," ucap Harry.

Selama ini, CSR perusahaan-perusahaan besar masih berkubang terpusat atau di sektor pendidikan, kesehatan, pembangunan infrastruktur, dan konservasi alam.

Perusahaan yang melekat dengan CSR model ini seperti Sampoerna Foundation, Kalbe Academy, Citibank Peduli, PT Newmont Nusa Tenggara (NNT), PT Freeport Indonesia (FI) dan banyak lagi.

Implementasi CSR untuk museum dapat dikaji lebih lanjut dalam berbagai ruang dan model, misalnya saja membantu mendisain ulang museum supaya semakin eksotik dan menyentuh emosi masyarakat, sehingga menarik minat untuk berkunjung.

Selain itu, membantu memperkuat pemanfaatan teknologi informasi bagi pengelolaan museum (database koleksi), promosi lewat website statis dan dinamis, "reservasi online", dan sebagainya.

Bentuk lain dapat berupa pemberian pelatihan SDM museum agar memenuhi kaidah "hospitality" di sektor jasa dan pengelolaan tempat wisata.

Harry mengatakan, gerakan cinta museum harus menjadi gerakan besar yang dilaksanakan dan diimplementasikan bersama.

Pihaknya juga mengimbau berbagai pihak supaya tidak segan menyumbangkan koleksinya ke museum sebagai salah satu wujud cinta terhadap museum.

"Museum perlu kita jadikan sebagai tempat pembelajaran dan pembentukan karakter bangsa," ujarnya menegaskan.

Pihaknya mencanangkan tahun 2010 sebagai Tahun Kunjung Museum yang menjadi bagian Gerakan Nasional Cinta Museum (GNCM) hingga 2014.

Program itu bertujuan mendorong kesadaran masyarakat terhadap arti penting museum serta meningkatkan jumlah pengunjung museum.

Saat ini jumlah kunjungan masyarakat ke 275 museum di seluruh Tanah Air sekitar 4,2 juta setiap tahun.

Kegiatan Tahun Kunjung Museum ini prinsipnya dilaksanakan di museum seluruh Indonesia, tetapi diprioritaskan di tujuh provinsi DKI Jakarta, Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Sumatra Utara.
http://www.antarajatim.com/lihat/berita/35537/Kemenbudpar-Imbau-Perusahaan-Salurkan-CSR-ke-Museum

Klik disini untuk melanjutkan »»

YLBHI bidik CSR untuk bantuan hukum

.
0 komentar

Jakarta - Yayasan LBH Indonesia (YLBHI) memandang perlunya bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk menyokong aktivitas bantuan hukum bagi masyarakat miskin dan marjinal.

"Sangat penting dilakukan oleh YLBHI untuk mengkampanyekan dan menumbuhkan kesadaran masyarakat khususnya perusahaan untuk bertanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan melalui program CSR (corporate social responsibility) yang berkelanjutan," kata Wakil Ketua YLBHI Erna Ratnaningsih, Kamis (17/6), di Jakarta.

Menurut Erna, peraturan perundang-undangan Indonesia telah mengatur ketentuan CSR, yaitu di dalam pasal 74 UU 40/2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT) yang menyatakan, setiap perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Selanjutnya  pasal 15 huruf b  UU 25/2007 tentang Penanaman Modal Asing menyatakan setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan.

Sebagai gambaran, selama ini masyarakat hanya memberikan donasi untuk kegiatan penanggulangan bencana, keagamaan dan pendidikan. Bertitik tolak dari kegiatan ini, YLBHI memandang perlu untuk melanjutkan kerjasama, salah satunya dengan Dompet Duafa, selain untuk melakukan kampanye penggalangan dana publik ke masyarakat yang bersifat perorangan juga untuk mengadakan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan di Indonesia sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan tersebut.

Periode pertama (April-Juni 2010) kerjasama YLBHI–Dompet Duafa (DD) dalam penggalangan dana publik telah menghasilkan dana yang dihimpun dari perorangan sebesar Rp92.046.810. Dari kegiatan ini sudah terlihat adanya kepedulian masyarakat untuk melakukan donasi bagi kegiatan advokasi.
http://www.primaironline.com/berita/bantuan_hukum/ylbhi-bidik-csr-untuk-bantuan-hukum

Klik disini untuk melanjutkan »»

11 Juni 2010

PT PG Gerojok Dana CSR untuk Kawasan Ring Satu

. 11 Juni 2010
0 komentar

Masyarakat Gresik yang tinggal di delapan kelurahan/desa di wilayah ring pertama dari PT Petrokimia Gresik (PG), sebentar lagi akan dikucuri dana CSR (Corporate Social Responsibility) yang nilainya mencapai hampir Rp 3 miliar.

Hal itu disampaikan Kabiro Bina Lingkungan (KBL) PT Petrokimia Gresik Dupi Madya Andiono usai pertemuan dengan masyarakat di lingkungan ring I pabrik terlengkap di Indonesia di Wisma Kebomas, Kamis (10/6/2010).

"Perkiraan untuk tahun ini insya Allah mencapai hampir dua kali lipat dari tahun lalu sebesar RP 1,5 miliar untuk kawasan ring 1. Tetapi pastinya menunggu proposal yang masuk. Dan yang paling kami utamakan adalah kawasan yang kondisinya sangat membutuhkan bantuan segera," katanya.

Untuk tahun ini, lanjut Dupi, khusus ring I, selain memperoleh bantuan sarana prasarana, lebih difokuskan ke pemberdayaan masyarakat. Sekadar dikatahui, untuk tahun 2010, Biro Bina Lingkungan telah mengajukan anggaran Rp 14 miliar untuk lima propinsi di Indonesia, yakni Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Jogyakarta, Bali, dan NTB. [air/ard]

http://www.beritajatim.com/detailnews.php/8/Peristiwa/2010-06-10/65983

Klik disini untuk melanjutkan »»
 
Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com