Terima kasih atas kunjungan Anda, kami menyajikan berbagai informasi terkini tentang CSR...

27 Februari 2011

Program CSR Aqua Munculkan Wirausaha

. 27 Februari 2011
0 komentar

Bandung (Citra Indonesia): Aqua, salah satu produsen air minum dalam kemasan, kehadirannya di tengah masyarakat tidak  hanya sebagai pedagang air minum semata. Tetapi kegiatan mereka juga ada yang bersifat kemanusiaan.

Kegiatan sosial dan kemanusiaan misalnya dilakukan melalui program corporate social responsibility/CSR.Manajemen melakukan hal itu mensukseskan program pemerintah.

Binahidra Logiardi, Senio Manager CSR Aqua Danone, kepada wartawan dalam diskusi Forwad bertajuk  "Pentingnya Daya Saing di Tengah Ketatnya Persaingan Global", Minggu  (13/2/2011) di Bandung, mengatakan program terus dipantau di lapangan.

"Misalnya masalah penghijauan lingkungan, kerja sama sekolah- sekolah, ke Pemda dan masyarakat sekitarnya. Ini terus kita lakukan. Sebab kami tidak hanya berjualan air minum, masyarakat pun menjadi perhatian kami, sejak dulu, sekarang dan ke depan," katanya.

Binhardi juga mengakui, manejemen berkontribusi kepada para petani di sekitarnya. "Ini dalam rangka pemberdayaan ekonomi, kita harapkan muncul wirausaha baru, kemudian mendorong koperasi, pelatihan keterampilan. Yang lebih penting lagi, kita membimbing mereka terhadap sistem pengelolaan keuangan," paparnya.

Sementara itu Agus Pambagio, Pengamat Kebijakan Publik mengatakan CSR itu harus dilaksanakan minimal 5 tahun berturut- turut.

"Salah satu contoh program CSR paling berhasil menurut saya adalah dilakukan oleh salah satu produsen di Kaliberantas, Jatim. Dulu, rumah penduduk di itu membelakangai Kali Berantas. Merekapun membuang sampah sembarangan ke Kali. Nah oleh perusahaan itu, tata letak rumah penduduk dirobah total,".

"Sekarang rumah rakyat di sana menghadap ke Kali Berantas. Kemudian merawatnya. Itu contoh bagus," ungkapnya.

Ia juga mengatakan banyak program CSR yang tidak berhasil. Seperti dilakukan perusahaan UKM binaan BUMN. "Lihat di pameran- pameran. Pameran di JCC umpamanya, Produk UKM binaannya BUMN banyak yang sama. Lalu mereka mau jual kemana. Menurut saya pola pembinaan seperti itu salah," pungkasnya.

Program- program CSR yang salah lainnya, kata dia, seperti Khitanan anak- anak laki . Itu tidak perlu di sebut program CSR. "Masa khitan anak  masuk CSR. Berapa orang sih jumlahnya? Biayanya kan nggak seberapa. Padahal dana CSR itu besar. Jadi Khitanan itu kurang masuk akal kalau masuk CSR," ujarnya. (oloan siregar)

Klik disini untuk melanjutkan »»
 
Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com