Terima kasih atas kunjungan Anda, kami menyajikan berbagai informasi terkini tentang CSR...

28 September 2009

Bantu Korban Lumpur, Kadin Desak Perusahaan Kucurkan CSR

. 28 September 2009
0 komentar

Sidoarjo (beritajatim.com)-Agar geliat ekonomi sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) kembali bangkit pasca dilanda lumpur lapindo sejak tiga tahun yang lalu, Kadin Sidoarjo meminta perusahaan besar diwilayah Sidoarjo mengucurkan dana Corporate Social Responsibility (CSR).

Penegasan itu disampaikan Ketua Kadin Sidoarjo Imam Sugiri. "Ini untuk menolong perusahaan kecil yang membutuhkan pertolongan. "Agar keberadaan perusahaan kecil tetap stabil," katanya Senin (28/09/2009).

Menurutnya, dalam segi modal, perusahaan besar lebih mapan dari pada perusahaan kecil. Ucap dia, strategi ini dipilih, mengingat UKM di Sidoarjo, jumlahnya lebih besar jika dibanding perusahaan mapan.

Imam Sugiri merinci, di Sidoarjo ada 15 ribu lebih perusahaan besar dan kecil. Sekitar 2 ribu tergolong perusahaan besar. "Sedangkan sisanya yang sekitar 12.750 adalah UKM," tukasnya.

Mei 2009 lalu, Kadin dan Pemkab mengumpulkan seluruh perusahaan besar. Hasilnya, hingga akhir September 2009, dana CSR dari perusahaan besar yang terkumpul mencapai Rp 500 juta.

Imam memaparkan, pasca bencana lumpur, kondisi UKM Sidoarjo mengalami keterpurukan, terutama terkait dengan omzet penjualan hasil produksi pengusaha sekitar lumpur. Omzet pengusaha melorot 75 persen dari omzet normal.

Akibatnya, banyak pula pengusaha yang gulung tikar, dan melakukan efisiensi, menekan ongkos produksi usaha dengan merumahkan pekerjanya.

Terpisah, Kadis UKM, Perindustrian, Perdagangan dan ESDM, Agus Budi Cahyono mengiyahkan selain meminta bantuan CSR, Pemkab juga mengucurkan bantuan kredit lunak sebesar Rp 1 miliar untuk 1000 pengusaha.

"Sebelumnya, pemkab juga mendapat bantuan dari APBN sebesar Rp 10 miliar untuk pemulihan UKM," terangnya.[isa/ted]

Klik disini untuk melanjutkan »»

09 September 2009

INDOCEMENT: JANGAN LIHAT CSR DARI BESARAN UANG

. 09 September 2009
0 komentar

Citeureup, Bogor, 8/9 (Antara/FINROLL News) - Direktur Sumberdaya Manusia (SDM) PT Indocement, Kuky Permana, meminta kegiatan tanggung Jawab sosial Perusahaan (CSR) perusahaan swasta hendaknya tidak dilihat daribesaran uang yang dikucurkan.

Apalagi, katanya di Citeureup, Bogor, Selasa, hubungan antara perusahaan dengan masyarakat selama ini terjalin melalui berbagai program CSR.

Karena itu, menurut dia, program CSR hendaknya tidak hanya dilihat dari perspektif nilai besaran uang.

"CSR adalah bentuk dari kewajiban moral perusahaan dan mestinya tidak harus diukur dari jumlah dan besaran nilai uang karena di dalamnya ada nilai-nilai lain yang tidak bisa dikuantifikasi," katanya

Menurut dia, bagi Indocement CSR yang sudah dilaksanakan di semua unit bisnisnya, baik di Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cirebon di Jabar maupun di Tarjun, Kalimantan Selatan (Kalsel) selama ini telah berjalan dengan baik dan akan terus dilaksanakan.

Ia mengatakan, tidak semestinya CSR yang selama ini dipahami perusahaan sebagai "kewajiban moral" itu kemudian dikuantifikasi karena akan ada kesulitan-kesulitan.

Ia memberi contoh pengembangan dan budidaya tanaman jarak pagar yang kini sedang digagas pihaknya, bekerja sama dengan Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LPPM) Institut Pertanian Bogor (IPB), yang bertujuan untuk mendapatkan energi alternatif non-fosil.

"Kerja-kerja semacam itu sebenarnya adalah bentuk dari CSR juga karena tujuannya, baik perusahaan maupun masyarakat sekitar bisa saling memberdayakan," katanya.

Dia menambahkan bahwa dalam kaitan itu, pihaknya menyediakan bibit jarak pagar gratis untuk kemudian ditanam di lahan kritis milik masyarakat yang kemudian hasilnya dibeli perusahaan untuk bahan energi alternatif dimaksud.

Terkait dengan kegiatan CSR, Produsen semen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk., Selasa malam, menyelenggarakan buka bersama dengan masyarakat 12 desa binaan.

Sebanyak 12 desa binaan Indocement tersebar di tiga kecamatan sekitar area pabrik. Desa itu yakni, Hambalang, Citeureup, Gunung Sari, Tajur, Puspanegara, Tarikolot, Pasirmukti, Lulut, Leuwikaret, Nambo, Bantarjati, dan Gunung Putri.

Dia mengatakan kegiatan yang juga dihadiri musyawarah pimpinan kecamatan (Muspika) itu merupakan wujud kebersamaan selama ini antara perusahaan itu dengan masyarakat sekitar.

"Kegiatan ini sekaligus untuk mempererat tali silaturahmi antara perusahaan dengan masyarakat di sekitar pabrik yang selama ini sudah terjalin dengan baik," katanya. (T

Klik disini untuk melanjutkan »»
 
Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com