Terima kasih atas kunjungan Anda, kami menyajikan berbagai informasi terkini tentang CSR...

20 Februari 2009

Harga Minyakita akan bervariasi

. 20 Februari 2009

Sejumlah produsen minyak goreng kemasan sederhana milik pemerintah, Minyakita, mulai memasarkan minyak goreng tersebut ke pasar tradisional pada April, dengan harga ditentukan setiap produsen.

Sahat Sinaga, Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) mengatakan distribusi Minyakita tersebut masih menunggu kesiapan para produsen yang akan menyelesaikan proses produksinya.

"Rata-rata anggota GIMNI yang menggunakan merek tersebut baru akan menyelesaikan produksinya pada Maret. Setelah semua pasokan siap, Minyakita akan dilempar ke pasaran secara bersama-sama paling lambat pada April," kata Sahat di sela-sela peluncuran Minyakita di Serang, kemarin.

Selama ini, pemerintah telah meluncurkan Minyakita di lima wilayah, yakni Jakarta, Pekan Baru, Yogyakarta, Surakarta, dan Serang, dan masih bersifat program corporate social responsibility (CSR).

Terkait dengan kepastian harganya, General Manager PT Musim Mas Group Vimala Putra, salah satu produsen Minyakita mengatakan pihaknya masih menunggu kebijakan dari pemerintah selaku pemilik merek.

Tanpa kesepakatan harga

Namun, dia memastikan tidak akan ada kesepakatan harga tertentu di antara para produsen. Harga Minyakita, sambungnya, akan ditentukan oleh setiap produsen dengan tetap mempertimbangkan biaya produksi yang telah dikeluarkan.

"Kami tidak mungkin menyepakati harganya tapi berdasarkan mekanisme pasar saja. Yang pasti harga yang akan ditetapkan di pasar tradisional itu bakal lebih murah dari harga minyak curah."

PT Musim Mas Group hingga saat ini belum menetapkan harga jual yang bakal dilepas di pasaran. Namun, dengan mempertimbangkan ongkos produksi dan harga minyak yang sedang turun, Vimala menilai harga yang ideal berada di kisaran Rp8.500 hingga Rp9.000 per liter.

Harga tersebut dinilai cukup wajar sebab harga minyak curah di pasaran kini berada di kisaran Rp9.000-Rp10.000 per liter.

"Sebetulnya subsidi yang kita berikan cukup banyak. Dengan harga grosir Rp8.500 per liter, maka harga konsumen bisa mencapai Rp9.000 per liter," jelasnya.

Eddy Suseno, Irjen Departemen Perdagangan mengatakan proses penyaluran atau distribusi minyak goreng kemasan sederhana tersebut baru akan dimulai setelah program subsidi minyak goreng Rp6.000 per liter yang merupakan program CSR usai dilakukan.

"Kami fokus dulu pada program CSR perusahaan, karena itu merupakan strategi promosi ke masyarakat sehingga harga pun masih dalam pembahasan," katanya.

Minyakita adalah merek minyak goreng kemasan sederhana milik pemerintah yang diluncurkan guna menjaga stabilisasi harga minyak goreng di pasar tradisional.

Saat ini, ada 24 perusahaan minyak goreng yang telah menyatakan kesiapannya untuk menjadi produsen minyak kemasan plastik sederhana ramah lingkungan berbentuk bantal (pillow pack) itu dengan ukuran kemasan 1 liter. Ke depan, pemerintah juga akan menghadirkan pilihan kemasan dalam ukuran 0,25 liter dan 0,5 liter.

Peluncuran Minyakita di Serang, kemarin merupakan program CSR dari PT Musim Mas Group.

www.bisnis.com

0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 
Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com