Terima kasih atas kunjungan Anda, kami menyajikan berbagai informasi terkini tentang CSR...

02 Maret 2009

Minyak Goreng Batal Dapat Subsidi

. 02 Maret 2009

Harapan masyarakat untuk mendapat minyak goreng kemasan dengan harga murah tidak tercapai. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menolak usulan pemerintah untuk memberikan subsidi untuk minyak goreng kemasan sederhana atau Minyak Kita. Pemerintah pun harus memutar otak agar program tetap berjalan walau tanpa subsidi.

Deputi Menko Perekonomian Bidang Pertanian dan Kelautan Bayu Krisnamurthi mengatakan pemerintah akan mengubah strategi agar program Minyak Kita tetap berjalan. "Kita harus merubah strategi, karena subsidi minyak goreng ditolak oleh DPR walau PPn DTP minyak goreng tetap jalan. Harus dicari cara untuk tetap membantu masyarakat," kata Bayu di Jakarta, kemarin.

Karena subsidi ditolak, maka pemerintah akan menjual Minyak Kita secara komersial. Minyak Kita akan menjadi layer ke-tiga, diantara minyak curah dan minyak kemasan premium. Minyak Kita akan dipasok oleh produsen minyak goreng tanpa ada subsidi sama sekali dari pemerintah. Bayu memperkirakan harga Minyak Kita dikisaran Rp 8.000-Rp 9.000 per liter.

Bayu berharap, produsen minyak goreng yang selama ini bermain di minyak curah dapat meningkatkan mutu dan kualitas akan mempertimbangkan untuk memproduksi Minyak Kita. Sedangkan produsen yang bermain di minyak kemasan premium bisa memanfaatkan jarak harga yang terlalu lebar antara minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan.

"Sudah ada 36 perusahaan yang mendaftar untuk memproduksi Minyak Kita. Yang penting mereka punya brand, berapapun yang bisa mereka produksi akan diterima. Tidak akan ada batasan kuota," katanya. Produsen minyak goreng kemasan premium bisa menggunakan brand Minyak Kita untuk terlepas dari tekanan dan kesulitan persaingan.

Ia menambahkan, banyak perusahaan yang berminat untuk memproduksi Minyak Kita, karena otomatis mereka akan tidak perlu lagi mengeluarkan dana untuk promosi dan marketing. Hampir 30% dari harga minyak goreng merupakan biaya marketing yang dibebankan ke konsumen.

Minyak Kita diharapkan akan menjadi bumper atau penyangga harga minyak goreng curah yang cenderung berfluktuatif dan rentan terhadap isu dan perkembangan harga CPO internasional. Bayu mencontohkan, jika harga minyak goreng kemasan premium dikisaran Rp 11.000-12.000 dan curah dengan harga Rp 7.500-an maka ruang yang terlalu jauh itu membuat minyak curah akan mengalami kenaikan jika ada gangguan.

Minyak Kita juga akan cenderung lebih stabil karena dia mempunyai kontrak jangka panjang dan penetapan harga dilakukan per bulan. Seperti halnya kontrak antara produsen dan retailer yang dilakukan per-bulan.

"Tapi kalau kita punya Minyak Kita dengan harganya Rp 8.000-Rp 9.000 per liter maka dia akan tertahan dan minyak curah tidak akan bisa naik lebih tinggi lagi," katanya. Selain dengan mekanisme komersial, Minyak Kita juga akan menjadi ajang Corporate Social responsibility (CSR) perusahaan minyak goreng.

www.kontan.co.id

0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 
Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com